Sebuah komunitas mengenalkanku tentang chastity yang diindonesiakan adalah kemurnian.
Pagi ini aku berpikir tentang hidup kudus, bukan cuma semata-mata karena ingin taat tapi lebih karena ingin hidup berkenaan bagi Allah. Sepertinya, hal ini menjadi suatu yang sulit untuk dilakukan apalagi dipertanggungjawabkan. Dulu yang aku tahu, selama kita tidak menyakiti orang lain, maka semua itu baik-baik saja. Namun mata Tuhan melihat dan memandang semua perbuatan yang bukan saja melibatkan orang lain namun juga melibatkan diri kita sendiri. Seperti ada tertulis di suatu ayat di alkitab, tubuh adalah bait kudus Allah, entah dimana ayat itu tapi itu yang pernah aku baca, dan aku sadar bahwa sesuatu yang kita lakukan pada tubuh ini juga merupakan dosa jika memang itu menodai kekudusan.
Contoh kasus yang paling nyata adalah free sex atau narkoba.. hem.. tidak perlu lagi dikatakan bagaimana hal tersebut menodai bait kudus Allah. Dosa ini lebih ditekankan kepada para lajang, lalu bagaimana dengan pasangan yang sudah menikah? yang aku tahu bahwa kita tidak boleh menjadikan pasangan sebagai objek, lakukanlah semua itu karena cinta yang mendasarinya. Aku tidak punya kapasitas yang cukup untuk berbicara ini lebih jauh lagi.
Tetapi satu hal yang ingin sekali kukatakan betapa aku merindukan Dia saat ini, dan bagaimana mungkin aku bisa merasakan Dia dengan penuh jika ada batu penghalang karena dosa. Hidup berkenan bagi Nya dan menjadikan firman Nya sebagai pelita dalam hidup.
have a nice life..