Wednesday, November 11, 2009

fullness of the love of god


Seorang sahabat ku diana'cumi' pernah mengatakan padaku tentang hal ini..
"penuhin dulu ne, cinta lo akan Tuhan dan sebaliknya, sebelum akhirnya lo punya pacar dalam hidup lo.." ehm..suatu perenungan yang akhirnya bermuara di suatu ret2 yang aku ikuti beberapa waktu lalu.
"Tuhan cintai aku.." itu tag yang bisa aku dapat dari ret2 ini..
Saat jiwa ini begitu penuh merasakan cinta Tuhan dan sebaliknya, semua dan hal lainnya tidak lah menjadi suatu limitasi untuk kita bahagia.
Maksudku disini, terkadang kita kecewa dengan cara kita bisa berbagi, mendapat atau berharap. Kita lebih sering terjerumus dengan persepsi "aku bahagia karena ada dia disampingku.." atau "aku bahagia karena dia suka dengan pemberianku,,"
Namun, apakah kita pernah merasa semua tidak seperti yang kita harapkan. Ternyata dia tidak menyukai pemberianku atau dia lebih senang dengan orang lain dibanding bersamaku, dan kemudian rasa kecewa itu muncul dan akhirnya kita merasa kesal.
Apakah pernah terbayang kalau kita merubah cara pandang kita dengan sebuah ketulusan.."biarlah dia bahagia dengan caranya..kebahagiaannya juga kebahagiaanku".
Kalau kata seorang teman ku.."sudahkah kamu jadi seperti itu,,?"
ehm...walau aku tahu tentang ini tapi kok begitu sulit menepis rasa kecewa akan suatu harapan. Rasa kecewa yang timbul karena orang-orang di sekitar kita.
Dan pada akhirnya persepsi akan 'penuh nya hidup kita akan cinta Tuhan' menjadi kekuatan yang sempurna untuk bisa memberikan semua dengan tulus, karena hidup kita yang tidak ada apa-apa nya ini sangat dicintai Tuhan.